Pulau Kabaena berdiri tegak Kokoh dengan hantaman ombak laut Banda. Puluhan maleo melintasinya tiap pagi dan petang. Menjadi sahabat dan menambah khasanah keindahan di pesisir pantai.
Pulau Kabaena terletak di tengah lautan dengan luas kurang lebih 120 km, termasuk dalam wilayah kabupaten Baombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kawasan ini merupakan salah satu komunitas pulau yang memiliki keindahan pantai yang sangat beranekaragam. Disepanjang pantai kita dapat menjumpai hamparan batu-batuan permata biru yang berkilauan diterpa sinar matahari. Disepanjang pantai itulah letak kehidupan masyarakat yang mayoritas suku Kabaena, disamping suku-suku lainya seperti suku Bugis dan suku Bajo.
Pulau Kabaena terletak di tengah lautan dengan luas kurang lebih 120 km, termasuk dalam wilayah kabupaten Baombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kawasan ini merupakan salah satu komunitas pulau yang memiliki keindahan pantai yang sangat beranekaragam. Disepanjang pantai kita dapat menjumpai hamparan batu-batuan permata biru yang berkilauan diterpa sinar matahari. Disepanjang pantai itulah letak kehidupan masyarakat yang mayoritas suku Kabaena, disamping suku-suku lainya seperti suku Bugis dan suku Bajo.
Perjalanan menyusuri lingkar pantai pulau Kabaena membuat mata serasa dimanjakan dengan wajah-wajah alam yang dapat memberikan satu kepuasan jiwa. Keindahan pantai berpasir putih yang dilengkapi dengan jenis batuan permata biru, hutan mangrove yang kaya dengan berbagai jenis habitatnya menambah khasanah dan keindahan pesisir pantai pulau Kabaena. Disepanjang pantai kita dapat menyaksikan dinding-dinding tebing yang menghadap matahari terbit yang dihiasi tekstur alamiah yang membentuk lukisan relief abstrak hasil kikisan air.
Dipuncak tebing kita dapat menyaksikan sunrise dan sunset muncul dihiasi dengan suara satwa yang emndiami rimba disekitar tebing. Berbagai liang disekitar tebing kita dapat menjumpai gua-gua alam yang memiliki ornamen yang sangat fantastis dan menakjubkan. Sebagian besar gua-gua yang dijumpai mengandung nilai histories dan filosofis dengan terdapatnya benda-benda peninggalan kerajaan islam dan telah menjadi prasasti sejarah. Selain itu kita dapat menjumpai benteng-benteng dipermukaan alam Pulau Kabaena yang telah menjadi situs purbakala dana benda cagar budaya (BCB)
Tantangan Medan
Menyusuri lingkaran pantai Pulau Kabaena, kita hanya akan diperhadapkan pada tantangan dengan melewati batu-batuan raksasa yang menjadi bongkahan di sepanjang pantai berbentuk canyon yang seolah-olah memiliki nilai misted tersendiri. Yang dibutuhkan dalam melewati jalur ini hanyalah kejelian dan ketrampilan dalam memilih jalur yang tepat sebagai tempat pijakan. Ditinjau dari aspek konservasi, melewati jalur seperti ini dinilai lebih akrab dengan lingkungan karena berusaha untuk tidak merusak ekosistem yang ada di sekitar pantai dengan tidak meninggalkan pengaman.
Terlepas dari kesulitan dan tantangan yang dihadapi, perjalanan menyusuri pantai Pulau Kabaena ini sungguh menawarkan cerita tersendiri yang tidak akan dijumpai di pantai lainnya. Saat di tepian pantai kita digoda dengan buaian angin, desiran ombak, nyanyian beraneka burung, keindahan sunset dan sunrise di lautan bebas, seolah turut memberi spirit.
Di pesisir pantai kita dapat menjumpai warna pasir yang beraneka ragam. Pantai berpasir putih, pasir hitam, batuan hitam, batuan permata biru menjadi pelengkap keindahan pantai. Sehingga dengan keindahan inilah sebagian besar masyarakat di Sulawesi Tenggara menjadikan lingkaran pantai Pulau Kabaena sebagai lokasi untuk kegiatan ecotourisme.
Gula Kabaena
Di pesisir pantai Pulau Kabaena, keramahan penduduk menjadi teman yang paling berharga dan memperkuat rasa kedekatan dengan alamnya. Bercengkrama dengan masyarakat pada satu sisi menjadi satu hal yang sangat indah dan unik di mana kita akan disajikan berbagai makanan khas. Salah satunya dan yang paling unik adalah Gula Kabaena. Gula ini diracik dari hasil campuran antara saripati pohon enau yang dicampur dengan kelapa muda, dan setelah itu kemudian dimasak dalam tempat khusus lalu dikeringkan secara alamiah. Hasil dari pencampuran lalu dibungkus dalam satu kemasan khas hingga siap untuk disantap.
Hampir setiap wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke kawasan wisata ini selalu menjadikan Gula Kabaena sebagai salah satu bingkisan berharga yang nilainya sama dengan souvenir-souvenir seperti di daerah lainnya. (TC Midwan)
wah saya sangat tertarik dan ingin ke kabaena menyaksikan keindahan alamnya...
ReplyDeletebayu ersandy
www.formulabisnis8000.com